kaukusnews.id, MAKASSAR – Sinyal penolakan terhadap Taufan Pawe (TP) untuk melanjutkan kepemimpinan Ketua DPD I Golkar Sulsel mulai terlihat dari arah dukungan DPD II yang beralih ke Munafri ‘Appi’ Arifuddin.
Pasalnya, kegiatan silaturahmi yang digagas Taufan Pawe bersama DPD II di Hotel Gammara tidak berjalan maksimal pada 21 Juni lalu. Kendati sejumlah pimpinan DPD II tidak hadir.
Jika dibandingkan pertemuan dengan Munafri Arifuddin di Novotel Makassar pada 28 Juni lalu, mayoritas Ketua DPD II lebih solid hadir.
Pengamat Politik Profetik Institut, Asratillah menilai, fenomena tersebut menjadi gambaran kepemimpinan Taufan Pawe di Golkar Sulsel kurang disenangi. Apalagi capaian Golkar di bawah kepemimpinan Taufan Pawe cukup menurun.
“ Jadi wajar kalau mereka berharap ada figur baru yang lebih kuat, lebih lincah, punya kapasitas leadership yang lebih baik, dan bisa menjahit kepentingan berbagai fraksi di internal Golkar Sulsel maupun di tingkat kabupaten/kota,” katanya, Senin 30 Juni 2025.
Meski begitu, ia menilai Taufan Pawe tidak akan menyerah begitu saja. Hal itu berdasarkan pengalaman mantan Wali Kota Pare-Pare itu bertarung di Musda Golkar sebelumnya.
“Pak TP bukan orang yang mudah menyerah. Saya yakin beliau membaca sinyal bahwa ada sejumlah ketua DPD yang kecewa atau bahkan beroposisi terhadapnya,” ucapnya.
“Kalau muncul gerbong baru yang lebih kuat, saya kira beliau akan menunjukkan sikap. Akan ada respons. Karena memang karakter beliau dalam politik cukup keras kepala dan kuat kemauan. Jadi jangan harap beliau akan mundur begitu saja,” sambung Asratillah.
Ia menilai, kunci pemilihan Ketua DPD I Golkar Sulsel tetap berada di tangan DPP. Di mana, restu dari pusat menjadi penentu utama keterpilihan nahkoda baru partai beringin di daerah.
“Kalau kita melihat Musda-Musda Golkar sebelumnya, selalu ada peluang bagi figur yang tidak terduga. Itu tradisi di Golkar,” katanya.
Diketahui, Munafri Arifuddin mulai intens melakukan konsolidasi dengan DPD II.
Hampir separuh pemilik suara DPD II kabupaten/kota telah menyatakan dukungan secara terbuka.
Antaranya, Andi Kaswadi Razak (Soppeng), Andi Ilham Zainuddin (Pangkep), Liestiaty Fachrudi (Bantaeng), Rahmat Masri Bandaso (Palopo), Ambas Syam (Gowa), Victor Datuan Batara (Tana Toraja), Nirwan Arifuddin (Bulukumba), Iksan Iskandar (Jeneponto), Zulkarnain (Takalar), serta beberapa ketua DPD II lainnya.
Ketua DPD II Golkar Soppeng, Andi Kaswadi Razak, menyebut pertemuan bersama Munafri Arifuddin merupakan silaturahmi biasa.
Namun ia tak menampik jika pertemuan itu sebagai upaya membangun persepsi dan menyatukan kekuatan menjelang Musda.
“ Ini bagian dari upaya menyatukan jajaran pengurus di DPD II bagaimana membesarkan Golkar di Sulsel,” tegasnya.
Ia menggarisbawahi pentingnya soliditas struktur pengurus tingkat kabupaten/kota yang menurutnya menjadi ujung tombak kemenangan partai pada Pemilu 2029 mendatang.
Pertemuan tersebut juga menjadi ruang diskusi terkait strategi ke depan. Sejumlah ketua DPD II membahas langkah untuk memaksimalkan peran partai dan merancang pola pergerakan guna mengembalikan kejayaan Golkar di Sulsel.
Andi Kaswadi menyampaikan penilaiannya terhadap sosok Munafri, yang dianggap memiliki keunggulan sebagai pemimpin masa depan Golkar Sulsel.
“Kami berkumpul memberikan support dan dukungan kepada Pak Appi agar menghadapi Musda. Kami sepakat, jika nanti ada kebijakan DPP, kami tetap tegak lurus pada keputusan DPP,” tambah mantan Bupati Soppeng itu.
Bahkan ia memandang peluang Munafri untuk memimpin partai di Sulsel cukup terbuka, walaupun tetap bergantung pada proses internal dan keputusan Dewan Pimpinan Pusat.
“Secara estimasi, dukungan di atas kertas cukup kuat. Tapi tentu semua ditentukan oleh Tuhan dan keputusan DPP (Pak Bahlil Ketua Umum Golkar). Kami yakin dengan ikhtiar bersama,” tandasnya. (*)