kaukusnews.id, MAKASSAR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan pada Senin (20/1), Kota Makassar akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang sepanjang hari ini. Cuaca ini dipengaruhi oleh fenomena angin Monsun Asia yang memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah Sulawesi Selatan.
Pada pagi hari, hujan ringan mulai turun di beberapa wilayah seperti Panakkukang, Rappocini, dan Tamalanrea. Suhu udara di pagi hari berkisar antara 25°C hingga 27°C dengan tingkat kelembapan mencapai 85%-90%.
BMKG menyebut kondisi ini cukup normal untuk musim penghujan, namun warga tetap diminta untuk berhati-hati terhadap kemungkinan genangan air di jalan raya.
Siang hari, intensitas hujan diperkirakan meningkat menjadi sedang di sebagian besar wilayah Makassar. Suhu udara maksimum diprediksi mencapai 31°C, sementara angin bertiup dari arah barat laut dengan kecepatan 15-20 km/jam. Kondisi ini membuat aktivitas di luar ruangan menjadi cukup terganggu, terutama bagi pekerja dan pelajar.
Pada sore hingga malam hari, BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk potensi hujan disertai petir di beberapa wilayah, termasuk kawasan pesisir. Masyarakat diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon besar atau dekat tiang listrik selama hujan petir berlangsung untuk menghindari risiko kecelakaan.
Kepala Stasiun Meteorologi Hasanuddin, Muhammad Arifin, menjelaskan bahwa fenomena seruakan dingin (cold surge) dari Asia turut berkontribusi pada meningkatnya intensitas hujan di Makassar.
“Seruakan dingin ini membawa angin dengan kelembapan tinggi ke wilayah Sulawesi Selatan, termasuk Makassar, sehingga memicu pembentukan awan hujan,” ungkapnya.
Akibat hujan yang terus-menerus, beberapa ruas jalan utama di Makassar, seperti Jalan Pettarani, Jalan Urip Sumoharjo, dan Jalan Perintis Kemerdekaan, dilaporkan mengalami genangan air. Pengendara diminta untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalan-jalan tersebut guna menghindari kecelakaan.
Selain itu, kawasan dataran rendah seperti Tamalanrea dan Biringkanaya diminta untuk waspada terhadap potensi banjir lokal. Sistem drainase yang belum optimal sering kali menjadi penyebab meluapnya air saat curah hujan tinggi. BMKG meminta warga untuk memastikan saluran air di sekitar tempat tinggal tetap bersih dan tidak tersumbat.
Nelayan dan operator kapal di Pelabuhan Makassar juga diimbau untuk berhati-hati terhadap potensi gelombang tinggi di Selat Makassar. Angin kencang yang menyertai hujan dapat meningkatkan risiko kecelakaan laut. BMKG menyarankan untuk menunda aktivitas pelayaran jika cuaca dirasa tidak aman.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui aplikasi resmi atau media sosial BMKG.
“Kami akan terus memberikan pembaruan cuaca untuk membantu masyarakat mempersiapkan diri menghadapi cuaca buruk,” ujar Arifin.
Dengan cuaca yang cenderung basah, warga Makassar diminta untuk tetap waspada dan mempersiapkan diri. “Jaga kesehatan, bawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan, dan kurangi aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak,” tambahnya.