kaukusnews.id, MAKASSAR – Setelah hampir satu tahun lima bulan mengalami kekosongan jabatan, Pemerintah Kota Makassar akhirnya resmi memiliki Sekretaris Daerah (Sekda) definitif. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, secara resmi melantik Dr. Andi Zulkifli Nanda sebagai Sekda Kota Makassar di Balai Kota, Rabu (28/5/2025), dalam sebuah prosesi yang berlangsung khidmat.
Jabatan Sekda definitif sebelumnya kosong sejak Muh Anshar memasuki masa purna bakti pada 31 Desember 2023. Selama masa transisi tersebut, posisi strategis ini hanya diisi oleh pelaksana harian (Plh), pelaksana tugas (Plt), dan penjabat (Pj), yang tentu berdampak pada kesinambungan koordinasi pemerintahan.
Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK Kota Makassar Melinda Aksa, Wakil Ketua DPRD Makassar Andi Suharmika, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkot Makassar.
Pelantikan Sekda definitif ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kembali struktur birokrasi Kota Makassar dan menandai berakhirnya masa transisi yang cukup panjang.
“Pelantikan ini bukan sekadar pengisian jabatan struktural, tapi merupakan bentuk komitmen kami terhadap prinsip good governance dan tata kelola pemerintahan yang profesional,” tegas Wali Kota Munafri dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa Sekda memiliki peran sentral sebagai motor penggerak pemerintahan yang solid, profesional, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Fungsi sentral Sekda akan memberikan kekuatan lebih dalam tata kelola pemerintahan. Harapan kita besar, karena tugas ke depan tidak ringan. Tantangan kita besar, meski tampak sederhana,” ujar Munafri.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi, loyalitas, dan kecepatan dalam menjalankan roda pemerintahan yang terkoordinasi.
“Tata kelola tidak bisa berjalan secara parsial. Harus ada kolaborasi yang kuat, saling pengertian, dan saling memahami antarpihak,” lanjutnya.
Munafri berharap kehadiran Sekda definitif dapat memperkuat koordinasi internal antar OPD dan mempercepat realisasi program-program strategis Pemkot Makassar, terutama dalam mendukung capaian visi pembangunan lima tahun ke depan.
Tak lupa, ia mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memberikan dukungan penuh demi terciptanya pelayanan publik yang prima, efektif, dan responsif.
“Ini bukan tentang saya sebagai wali kota, bukan tentang Ibu Aliyah sebagai wakil wali kota, atau Pak Sekda sebagai individu. Ini tentang Pemerintah Kota Makassar sebagai satu tim yang utuh. Jangan sampai hanya karena satu bagian tidak sinkron, roda pemerintahan menjadi pincang. Kita ingin memastikan program pembangunan selaras dengan Asta Cita Presiden,” ujarnya tegas.
Wali Kota Munafri juga mengingatkan bahwa jabatan adalah bentuk pengabdian, bukan kehormatan pribadi.
“Kita hadir sebagai pelayan masyarakat. Tidak boleh ada alasan untuk tidak membantu menyelesaikan persoalan mereka, sekecil apa pun itu. Semangat pengabdian harus menjadi muara dari semua pekerjaan kita,” tutupnya.
Pelantikan ini menjadi harapan baru bagi Kota Makassar untuk melangkah lebih solid dalam membangun tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik yang maksimal. (*)