kaukusnews.id, MAKASSAR – Kebutuhan lahan makam terus meningkat seiring pesatnya pertumbuhan penduduk setiap tahunnya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Ferdy Mochtar mengatakan, Pemerintah Kota Makassar membutuhkan lahan untuk mengatasi krisis lahan makam di Kota Makassar.
Tahun ini, kata Ferdy, Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk pengadaan lahan pekuburan.
“Tahun 2025 ada upaya membuka lahan pemakaman baru. Kita anggarkan penambahan kurang lebih Rp10 miliar untuk pembebasan lahan,” kata Ferdy, belum lama ini.
Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar memiliki enam tempat pemakaman umum (TPU) yang masih aktif. Yakni, TPU Islam Paropo, TPU Beroanging, TPU Islam Panaikang, Tapi Kristen Panakkukang, TPU Kristen Pannara dan TPU Islam Dadi.
Akan tetapi, daya tampung keenam TPU tersebut diperkirakan tidak akan lama. Bahkan TPU Sudiang yang selama ini diandalkan oleh Pemerintah Kota Makassar diperkirakan akan penuh 1 bulan hingga 1,5 bulan ke depan.
“Di TPU Paropo masih ada peluang, tetapi tidak sampai tahunan,” ujarnya.
Alhasil, makam tumpang jadi solusi jangka pendek. Makam tumpang atau susun merupakan cara pemakaman dengan menumpangkan atau menumpuk jenazah baru di malam jenazah yang lama sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Ada solusi darurat seperti memanfaatkan makam yang sudah 50 tahun tidak dikunjungi keluarga. Namun kebijakan ini tetap memperhatikan aspek kemanusiaan dan kebutuhan mendesak masyarakat,” ucap Ferdy. (*/adv)