kaukusnews.id, MAKASSAR – Penyebab kebakaran hebat yang melanda Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Sabtu (11/01) dini hari, masih menjadi misteri.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum kebakaran, ada tiga staf di Dinas Pendidikan Kota Makassar masih berada di kantor beberapa menit sebelum peristiwa itu.
Ketiga staf tersebut bekerja di ruang keuangan yang juga menjadi sumber api dan menghanguskan sejumlah ruangan. Para staf itu pun, kabarnya, telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Meski begitu, polisi enggan berspekulasi lebih jauh mengenai penyebabnya. Di mana, penyelidikan masih berjalan dan Tim Labfor telah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara.
“Kita masih lakukan penyelidikan,” singkat Kasatreskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sujana dikutip, Senin, 13 Januari 2024.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba membenarkan, ketiga staf keuangan tersebut masih bekerja hingga larut malam karena mengerjakan laporan untuk menuntaskan pekerjaan.
“Memang ada yang harus dikerjakan, bikin laporan, ada rekomendasi BPK, maklum Dinas Pendidikan ada dana DAU (Dana Alokasi Umum) yang lagi dikelola. (Mereka) konsolidasi data, persiapan laporan-laporan,” jelas Nielma.
Sejumlah pegawai Disdik Kota Makassar pun sudah diperiksa. Tiga di antaranya adalah staf keuangan yang bekerja hingga pukul 02.05 WITA dini hari. Meski begitu, pihak kepolisian belum juga mengumumkan hasil penyelidikan.
Nielma menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang terkait proses penyelidikan.
“Karena kantor kami sudah dipasang police line (garis polisi). Jadi, kita serahkan saja ke pihak yang berwenang, kita tunggu hasil dari assessment yang dilakukan oleh tim Labfor,” ucap Nielma Palamba.
Sejauh ini, pihak Disdik belum menginformasikan secara pasti kerugian yang dialami. Namun, nielma memperkirakan ada beberapa barang yang harganya cukup mahal ikut terbakar.
Di antaranya videotron di aula, belasan unit komputer, meubelair, serta peralatan kantor lainnya. Termasuk 400 unit kursi di aula yang baru dibeli ikut ludes terbakar.
Sejumlah dokumen penting seperti data dapodik peserta didik dan sekolah, serta dokumen penting lainnya juga belum diinventarisasi.
“Kita belum bisa mengidentifikasi apa saja yang terbakar karena pihak labfor masih memasang police line. Tidak ada orang yang diperkenalkan masuk ke dalam,” tambah Nielma.
Akibatnya kebakaran ini, sejumlah fasilitas termasuk beberapa ruangan penting dilahap api. Termasuk ruang keuangan, perencanaan, dapodik, informasi, aula, dan ruangan penilik.
Untungnya, beberapa ruangan seperti ruang kepegawaian, sarana, sekretariat, dan ruang kepala dinas dilaporkan masih bisa diselamatkan.
