kaukusnews.id, MAKASSAR – Konfercab HmI Makassar ke-42 dinilai hanya untuk mengamankan atau mengeser kekuasaan.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Alumni HmI dari Koordinator Komisariat (Korkom) UMI, Muhammad Fadly.
Mantan PTKP Cabang Makassar itu menyebut bahwa bobroknya kepengurusan saat ini adalah dosa para senior-senior yang hanya mengedepankan kepentingan kelompok dan menutup mata akan nawa cita para pendiri HmI.
“Kita tahu bersama, kepengurusan cabang kali ini adalah yang paling terburuk sepanjang sejarah HmI Cabang Makassar. Sebab konfercab bisa dikata hanya sebatas mempertahankan atau menggeser kekuasaan,” ungkap Fadly, Sabtu (20/4/2024).
Fadly menggangap hal tersebut terjadi karena tiap momentum apalagi sekelas Konfercab, senior selalu membawa kepentingan masing-masing.
“Andai para senior yang punya hajatan mengawal sampai tuntas kepengurusan. Mungkin sejarah buruk HmI Cabang Makassar tak akan terjadi,” katanya.
“Yang terjadi mereka para senior setelah hajatan konfercab hilang. Jikapun muncul hanya kepentingan pribadi atau kelompok yang dibawa ke pengurus cabang,” sambungnya.
Fadly merasa heran, Banyak senior-senior yang menghubungi teman-teman komisariat untuk menerima Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) kepengurusan Cabang Makassar saat ini.
“Itu sama saja kita mengaminkan kebobrokan yang ada di HMI Cabang Makassar. Tapi saya percaya teman-teman di Komisariat tau mana yang baik,” imbuhnya.
Bagi Fadly, Konfercab kali ini bisa dipastikan hampir sama dengan sebelumnya. Hanya berbicara siapa kandidat yang punya banyak komisariat tanpa ada konsep atau gagasan yang bisa diaktualkan.
“Soal retorika. Anak HmI itu jago-jago. Tapi implementasi minim. Teman-teman di komisariat saja banyak yang ngos-ngosan adakan perkaderan. Senior banyak yang hadir saat momentum politik. Bahkan banyak diantara mereka rela mengeluarkan uang puluhan juta hanya untuk memenuhi hajatannya di Konfercab,” tegas Fadly.
Fadly berharap, senior-senior harusnya belajar dari sikap mereka sebelumnya yang menciptakan kepengurusan Cabang Makassar paling buruk sepanjang sejarah.
“Sejatinya senior mesti mengedepankan kepentingan HmI bukan kepentingan mereka di HmI. Agar HmI sedikit demi sedikit bisa bermanfaat bagi ummat dan bangsa terutama di Kota Makassar,” tukasnya.