kaukusnews.id, MAKASSAR – Wakil Ketua DPRD Kota Makassar, Anwar Faruq, menyampaikan keprihatinannya atas terjadinya insiden kebakaran di Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan secara transparan guna mengusut tuntas penyebab kebakaran tersebut.
“Kejadian ini sangat memprihatinkan, terlebih karena menyangkut salah satu instansi penting yang memberikan layanan dasar kepada masyarakat, yaitu pendidikan,” ujar Anwar Faruq, Minggu (12/1/2025).
Ia menegaskan perlunya investigasi terbuka untuk memastikan tidak ada unsur kelalaian atau kesengajaan dalam insiden ini.
“Kami meminta penyelidikan secara transparan untuk memastikan tidak ada kelalaian atau unsur kesengajaan dalam insiden ini,” sambungnya.
Selain itu, Anwar juga menyoroti pentingnya evaluasi terhadap standar keamanan di seluruh fasilitas publik. Menurutnya, musibah seperti ini dapat dicegah dengan mitigasi yang tepat, seperti pemasangan sistem deteksi dini kebakaran dan simulasi tanggap darurat secara rutin di semua instansi pemerintahan.
“Kejadian ini harus menjadi pelajaran penting agar seluruh OPD di Kota Makassar lebih memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan gedung, sehingga risiko serupa bisa diminimalkan di masa depan,” tegasnya.
Diketahui, musibah kebakaran hebat terjadi di Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar pada Sabtu dini hari, 11 Januari 2025. Api yang berkobar sejak pukul 02.16 WITA menghancurkan sebagian besar bangunan, menyebabkan gangguan serius terhadap aktivitas operasional dinas tersebut.
Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto, langsung merespons dengan menginstruksikan Plt Kepala Dinas Pendidikan, Nielma Palamba, untuk memindahkan operasional ke tempat lain yang lebih layak.
“Kami akan segera mengonsolidasikan seluruh pemerintah kota. Ada bangunan yang bisa digunakan agar tugas-tugas Dinas Pendidikan tetap berjalan,” ujar Danny.
Insiden ini juga memicu berbagai spekulasi, mengingat beberapa saksi mengaku mendengar suara ledakan sebelum api membesar. Meski demikian, Danny meminta masyarakat untuk menahan diri dan mempercayakan proses penyelidikan kepada pihak berwenang.
“Mari percayakan kepada otoritas yang berwenang agar mereka bisa mengungkap fakta sebenarnya. Jangan mudah menyebarkan informasi yang belum terverifikasi,” tutupnya. (*/adv)