kaukusnews.id, MAKASSAR – Mahkamah Konstitusi (MK) akan membacakan putusan dismissal atau upaya hakim meneliti, memilah gugatan yang masuk ke persidangan lanjutan pada tanggal 4 dan 5 Februari 2025 mendatang.
Merespon hal ini, tim calon Wali Kota dan Wakil, Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (INIMI) sangat optimis untuk gugatan diterima masuk ke tahapan lanjutan pembuktian di MK.
“Dengan adanya bukti kuat mualai dari tanda tangan palsu, serta jumlah pemilih tidak salurkan hak pilih. Kami optimis gugatan masuk petitum di MK, akan diterima untuk tahapan pembuktian,” jelas jubir INIMI, Husnul Mubarak, Jumat (31/1/2025) malam.
Lebih lanjut. Husnul menjelaskan salah satu membuat mereka optimis adalah gagl pahamnya tim hukum Appi-Aliyah dalam memeberikan jawaban atau tanggaapan pada gugatan perselisihan hasil pilkada (PHP) atau sengketa Pilkada 2024 yang di sidang di MK pekan lalu.
“Pengacara MULIA gagal paham total, saat memberikan keterangan selaku pihak terkait. Materi gugatan di petitum lain, mereka berikan tanggapan lain. Kan lucu,” tuturnya.
Husnul Mubarak menjelaskan, materi gugatan paslon INIMI sangat jelas. Tim INIMI melampirkan sejumlah bukti, salah satunya soal pemalsuan tanda tangan daftar hadir pada 308 TPS di Pilwalkot Makassar.
Bukti itu, terlampir secara detile tertuang dalam poin-poin materi yang disampaikan kepada majelis hakim MK dengan menyebut adanya dugaan pelanggaran terstruktur sistematis dan masif (TSM) yang dilakukan termohon atau KPU Makassar.
“Padahal bukti tim hukum INIMI sampaikan jelas pelanggaran tanda tangan di 308 TPS. Mereka jubir MULIA tafsir 39 TPS. Ini kami sebut mereka gagal paham,” tegasnya.
Ia juga menyotori tim MULIA yang tidak memahami materi gugatan, akan tetapi lebih pada konteks verbal antara kekeluargaan Wali Kota maju di kontestasi Pilkada serentak 2024.
“Kami sangat menyayangkan, kenpa bukan fokus pada materi gugatan. Tapi mereka hanya menyerang personal (verbal),” sebutnya.
Adapun bukti-bukti kuat tim INIMI.
DUGAAN KECURANGAN TSM TANDA TANGAN PALSU 1.877 TPS DI KOTA MAKASSAR
A. TEMUAN TTD PALSU
1. TEMUAN DUGAAN TANDA TANGAN PALSU TERKECIL – 60 TTD
2. TEMUAN DUGAAN TANDA TANGAN PALSU TERBESAR – 310 TTD
3. TEMUAN DUGAAN TANDA TANGAN PALSU DENGAN FREKUENSI TERTINGGI ANTARA 60 sampai 142 PER -TPS
4. DIAMBIL RERATA DARI FREKUENSI JUMLAH YAITU – 60 4142 /2 – 101 TANDA TANGAN PALSU PER TPS
5. SEHINGGA TOTAL DUGAAN TTD PALSU DI PILKADA KOTA MAKASSAR -101x 1.877 – 189.577 TTD PALSU
6. JUMLAH TOTAL PEMILIH C REKAP – 599.092 PEMILIH
7. TOTAL PROSENTASE DUGAAN TTD PALSU DI PILKADA KOTA MAKASSAR – 189.577 / 599.092=31,64%.
B. TEMUAN PRESENTASE KESENGAJAAN TIDAK DIEDARKANNYA UNDANGAN PEMILIH (SAKSI)
1. PEMILIH MULIA =0%
2. PEMILIH SEHATI =10%
3. PEMILIH INIMI = 90%
4. PEMILIH AMAN – 0%.
C. KOMPOSISI PEMENANG YANG SEHARUSNYA JIKA TIDAK ADA KECURANGAN TSM
1. MULIA = 54,72% berubah menjadi 54,72% – 31,64% – 23,03%
2. SEHATI = 27,85% berubah menjadi 27,85% + (10% x 31,64%) =31,01%
3. INIMI = 13,98% berubah menjadi 13,98%+ (90% x 31,64%) = 42,46%
4. AMAN = 3,50% tetap menjadi 3,50%.
SEHINGGA URUTAN PEMENANG TANPA KECURANGAN TANDA TANGAN PALSU ADALAH :
1. INIMI = 42,46%
2. SEHATI = 31,01%
3. MULIA = 23,03%
4. AMAN = 3,50%
SAMA PERSIS DENGAN SURVEY MINGGU TERAKHIR MENJELANG PENCOBLOSAN DI PILKADA KOTA MAKASSAR.
1. INIMI = 40,35%
2. SEHATI = 30,15%
3. MULIA = 22,10%
4. AMAN = 4,40%
5. SV = 3,00%.
