kaukusnews.id, MAKASSAR – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Gerakan Rakyat Intelektual Sulawesi Selatan (GARIS INDONESIA) gelar aksi unjuk rasa terkait dugaan penyalahgunaan jabatan, penggelapan dana, dan gratifikasi pengelolaan parkir di RS Sayang Rakyat. Selasa (25/02/25).
Aksi unjuk rasa dari Garis Indonesia dilakukan didepan kantor Bapenda Sulawesi Selatan dan Inspektorat Sulawesi Selatan.
Orator menyampaikan adanya dugaan praktik melawan hukum dalam pengelolaan parkir di RS. Sayang Rakyat.
Fajrin selaku orator didepan kantor Bapenda Sulawesi Selatan menyampaikan kekecewaan terhadap tanggung jawab dari Direktur RS Sayang Rakyat karena tidak transparan dalam anggaran pengelolaan parkir.
“Kami sangat kecewa dengan Direktur RS. Sayang Rakyat. Yang sampai hari ini belum ada klarifikasi terkait dugaan tindakan melawan hukum pada pengelolaan parkir di rumah sakit yang dia pimpin. Sehingga kedatangan kami di bapenda sulawesi selatan ingin meminta transparansi dari bapaenda terkai anggaran pengelolaan hasil parkir dari RS Sayang Rakyat.”ujar Fajrin.
Selang beberapa waktu perwakilan dari bapenda sulawesi selatan menemui massa aksi dan menyampaikan akan menindaklanjuti dan meneruskan aspirasi pengunjuk rasa ke pimpinan.
“Kami hadir mewakili pimpinan karena seluruh pimpinan di bapenda sedang ada giat rapat diluar. Kami sampaikan kepada adik-adik mahasiswa tuntutan yang dibawa akan kami teruskan kepimpinan untuk ditindaklanjuti.”
Didepan Inspektorat daerah Sulawesi Selatan Garis Indonesia melanjutkan titik aksi kedua dan membawa tuntutan kepada inspektorat untuk memeriksa dan mengaudit RS. Sayang Rakyat untuk sebagai tugas dan tanggung jawab dari inspektorat.
“Kami hadir didepan inspektorat sulawesi selatan dari hasil advokasi kami di lapangan untuk bagaimana bisa menuntut pihak inspektorat untuk segera memeriksa RS Sayang Rakyat terkait adanya dugaan monopoli, penyelewaengan jabatan, penggelapan dana dan juga gratifikasi yang terindikasi tindakan korupsi. Selain itu, kami menegaskan adanya oknum yang terlibat dalam RS Sayang Rakyat yang kami duga dalang dari dugaan melawan hukum ”ujar jendlap Fahrul.
Pihak Inspektorat dari Bidang Investigasi yang menemui massa aksi juga menyampaikan akan segera memenuhi tuntutan dari massa aksi terkait tindakan melawan hukum
“Kami dari inspektorat sulsel akan menindaklanjuti terkait dugaan pelanggaran hukum di RS Sayang Rakyat ini. Secepatnya kami akan tindaklanjuti sebagai tugas kami di inspektorat. Kami juga berterima kasih kepada adik mahasiswa yang sudah membantu dalam mengawasi jalannya aktivitas pemerintahan” ujar kabid investigasi
Sebelum menutup aksi unjuk rasa, jendral lapangan Fahrul menegaskan kepada pihak inspektorat dan bapenda untuk menindak lanjuti tuntutan aksi. Dan akan kembali gelar aksi unjuk rasa dengan gelombang massa yang lebih besar untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kami dari Garis Indonesia menegaskan kepada pihak inspektrat dan bapenda sulsel untuk segera menindaklanjuti tuntutan kami. Kami sampaikan pula bahwa gerakan ini akan kembali hadir dengan gelombang massa yang besar jikalau tuntutan kami ditindaklanjuti atau tidak tercapai”tegas Fahrul.
Diketahui, Garis Indonesia membawa tuntutan ;
1. Mendesak Bapenda Sulawesi Selatan untuk mentransparansikan dana hasil pengelolaan parkir di RS Sayang Rakyat
2. Mendesak RS Sayang Rakyat untuk transparansi terkait mekanisme penunjukan vendor parkir
3. Copot Direktur Rs. Sayang Rakyat yang diduga adanya Tindakan persekongkolan, penggelapan dan dan gratifikasi dalam pengelolaan parkir Rumah Sakit
4. Mendesak Inspektorat untuk memeriksa Direktur RS. Sayang Rakyat
5. Mendesak APH untuk mengusut tuntas oknum dalam penyalahgunaan jabatan di RS. Sayang Rakyat pada mekanisme penunjukan vendor parkir