kaukusnews.id, MAKASSAR – Dosen Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (FH UMI) Makassar, Hasnan Hasbi, S.H., M.H., yang juga dikenal sebagai mediator profesional di bidang perdata dan bisnis, turut ambil bagian sebagai delegasi dalam ajang bergengsi International Symposium of Arbitrators and Mediators (ISAM) 2025, yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta.
Simposium internasional yang diselenggarakan oleh Indonesia Academy of Independent Mediators and Arbitrators (MedArbId) ini mengusung tema “Dispute Resolution in the New Investment and Financial Landscape: Challenges and Strategies of Mediation and Arbitration in Asia and Beyond.”
Kehadiran Hasnan Hasbi dalam forum ini menjadi bukti nyata kontribusi akademisi Fakultas Hukum UMI di tingkat global, khususnya dalam memajukan metode alternatif penyelesaian sengketa (Alternative Dispute Resolution/ADR) yang semakin relevan dalam konteks dinamika investasi dan keuangan internasional.
Menurut Hasnan, keikutsertaannya dalam ISAM 2025 menjadi pengalaman berharga yang mempertemukannya dengan berbagai tokoh dan praktisi dari beragam latar belakang profesional.
“Simposium ini sangat luar biasa. Di sini berkumpul para profesional dari berbagai bidang—mulai dari corporate lawyers internasional, akademisi hukum bisnis, hingga para arbiter dan mediator dari berbagai negara seperti Swiss, Hongkong, dan Singapura,” ungkap Hasnan.
Ia juga menyebutkan sejumlah nama penting yang hadir, di antaranya Felix Dasser, Ketua Swiss Arbitration Association; Heidi Chui, Partner di firma hukum Stevenson, Wong & Co. sekaligus arbiter di Hong Kong International Arbitration Centre (HKIAC); serta akademisi terkemuka di bidang hukum internasional seperti Prof. Hikmahanto Juwana dari Universitas Indonesia.
“Pertemuan ini memberikan wawasan yang sangat luas, khususnya dalam merespons tantangan baru di dunia investasi dan penyelesaian sengketa lintas negara. Saya kira ini momentum penting untuk memperkuat kapasitas akademisi dan praktisi hukum di Indonesia,” tambahnya.
Partisipasi Hasnan Hasbi dalam ISAM 2025 menjadi wujud nyata sinergi antara dunia akademik dan praktik hukum internasional, sekaligus memperkuat peran strategis UMI dalam kancah hukum global, terutama dalam pengembangan mekanisme penyelesaian sengketa yang efisien, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan zaman. (*)