Alumni HMI Sebut Tak Ada Alasan untuk Menerima LPJ di Konfercab Makassar ke-42

- Editor

Minggu, 21 April 2024 - 16:30 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jadwal dan tahapan Konfercab HMI Makassar. (Foto: Istimewa)

Jadwal dan tahapan Konfercab HMI Makassar. (Foto: Istimewa)

kaukusnews.id, MAKASSAR – Mantan PTKP Cabang Makassar periode 2014-2016, Muhammad Fadly, menyebut tak ada alasan untuk menerima laporan pertanggung jawaban (LPJ) pengurus di Kofercab ke-42.

Alumni dari Korkom UMI itu mengatakan, pasca terpilih sejak Agustus 2021, HmI Cabang Makassar dibawa kepemimpinan Arsy Jailolo, boleh dikata tak ada kinerja yang patut dibanggakan.

“Jangankan Warga Kota Makassar, untuk buka kegiatan di Komisariat semisal Bastra, Pengelola training kerapkali merubah jadwal karena Ketua Umum lambat datang membuka,” terang Fadly, Minggu (21/4/2024).

“Terbukti di Pleno satu, untuk kali pertama dalam sejarah Cabang Makassar, puluhan Komisariat menolak LPJ,” tambahnya.

Fadly menilai penolakan LPJ di Pleno satu kemarin seharunya dilakukan juga di Konfercab ke-42 untuk membuktikan bahwa jadi pengurus apalagi Ketua Umum itu bukan hal yang mudah.

Baca Juga :  Rencana Patungan Rute Trans Mamminasata

“Kita tahu, bahwa pasca terpilihnya Ketua Umum Makassar yang kini menjabat sebagai salah satu Ketua Bidang di PB HMI. Harusnya melakukan silaturahmi dengan pengurus Komisariat dan Korkom. Ini, malah ketemu sama Wali Kota,” imbuhnya.

Dampaknya kata Fadly, beberapa Komisariat di Cabang Makassar susah payah melakukan perkaderan.

“Training di beberapa Komisariat terpaksa ditunda karena kekurangan peserta. Dan mungkin itu terjadi karena Ketua Umum lebih mengagendakan bertemu senior atau pejabat ketimbang pengurus komisariat dan korkom,” ungkapnya.

Bagi Fadly, keputusan Ketua Umum memilih jadi Pengurus PB pasca pleno satu Cabang ketimbang memperbaiki hubungan dengan Komisariat dan Korkom terutama yang menolak LPJ adalah langkah yang keliru dan sangat fatal.

Fadly membandingkan kepengurusannya pada periode 2014-2016 dan saat ini itu sangat jauh berbeda.

Baca Juga :  Momentum Hari Anti Korupsi, Koalisi Aktivis Mahasiswa Anti Korupsi Gelar Unjuk Rasa di Jl. A.P Pettarani. Ini tuntutannya

“Kemarin LPJ kami waktu jadi pengurus, semua komisariat menerima. Itu karena kami pengurus apalagi Ketua Cabang aktif melakukan pendekatan dan membantu teman-teman komisariat apalagi soal perkaderan, walau boleh dikata kepengurusan kami juga masih jauh dari sempurna,” katanya.

Fadly menganalogikan bahwa baik buruknya kepengurusan itu ada di kepala atau Ketua Umum Cabang.

“Jika baik Ketua Umum maka baik pula kepengurusan. Ini belum usai kepengurusan, sudah memilih jadi Pengurus PB. Artinya tak ada itikad baik memperbaiki,” sebutnya.

Olehnya kata Fadly, memilih Ketua Umum di Konfercab ke-42 seharusnya bukan karena perintah atau kepentingan senior belaka, melainkan sosok calon yang peduli terhadap HmI.

“Ya, kita berharap saja Konfercab kali ini bisa melahirkan Ketua Umum yang peduli terhadap HMI terutama di Perkaderan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Alumni UNM Desak Kejati Sulsel Usut Tuntas Dugaan Korupsi Proyek Revitalisasi Kampus
Wali Kota Makassar Jadi Pembicara di World Cities Summit Austria
DPRD Sulsel Soroti Kisruh Penerimaan Siswa Baru
Proyek Kampus UNM Diduga Terjadi Penyimpangan, Total Anggaran Rp 87 Miliar
Sukses Gelar Intermediate Training, Ini Harapan Ketua Umum SCI STIEM Bongaya
Lepas Peserta Pawai Obor, Munafri Ajak Warga Rayakan Hijrah dengan Semangat Baru
Hadiri Pelantikan KKSS, MULIA Harap Kolaborasi
Munafri Ajak Karang Taruna Perkuat Kolaborasi Atasi Persoalan Sosial

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 08:40 WITA

Alumni UNM Desak Kejati Sulsel Usut Tuntas Dugaan Korupsi Proyek Revitalisasi Kampus

Rabu, 2 Juli 2025 - 16:25 WITA

Wali Kota Makassar Jadi Pembicara di World Cities Summit Austria

Selasa, 1 Juli 2025 - 15:21 WITA

DPRD Sulsel Soroti Kisruh Penerimaan Siswa Baru

Senin, 30 Juni 2025 - 17:19 WITA

Proyek Kampus UNM Diduga Terjadi Penyimpangan, Total Anggaran Rp 87 Miliar

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:46 WITA

Sukses Gelar Intermediate Training, Ini Harapan Ketua Umum SCI STIEM Bongaya

Berita Terbaru