Berhasil Retas Pusat Data Nasional, Hacker Brain Cipher: Kunci Kami Berikan Besok Secara Gratis

- Editor

Selasa, 2 Juli 2024 - 16:40 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengumuman kelompok Brain Cipher di Dark Web sebagaimana dilaporkan oleh akun riset dan monitorng Dark Web Stealthmole_int di X (twitter). (Foto: X @stealthmole_int)

Pengumuman kelompok Brain Cipher di Dark Web sebagaimana dilaporkan oleh akun riset dan monitorng Dark Web Stealthmole_int di X (twitter). (Foto: X @stealthmole_int)

kaukusnews.id, MAKASSAR – Kelompok peretas (Hacker) Brain Cipher membuat pengumuman di Dark Web bahwa mereka akan merilis kunci enkripsi untuk Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.

Sebelumnya, miliaran data di server PDNS 2 Surabaya yang dikelola Telkom Sigma terkunci rapat dan tidak bisa diakses setelah Brain Cipher berhasil menyusupkan ransomware jenis Lockbit 3.0. Akibatnya, pemerintah kehilangan akses terhadap data-data tersebut.

Untuk membuka kembali enkripsi, kelompok Brain Cipher meminta tebusan sejumlah USD 8 juta atau sekitar Rp161 Miliar. Namun pemerintah menolak mentah-mentah membayar dan memilih “mengikhlaskan” data-data penting milik rakyat Indonesia tersebut.

Namun pada Selasa, 2 Juni 2024 pagi, kelompok riset kejahatan siber dan monitoring dark web Stealthmole_int mengunggah sebuah post di X (Twitter) berisi pengumuman kelompok Brain Cipher bahwa mereka akan merilis kunci enkripsi ke PDNS 2 secara cuma-cuma.

Baca Juga :  Ribuan Siswa di Makassar Terancam Tidak Mendapatkan Ijazah

Kelompok yang memiliki reputasi internasional ini mengatakan bahwa serangan yang mereka lakukan tidak bermotif politik. Hanya sekedar ingin mengingatkan Pemerintah Indonesia tentang pentingnya keamanan siber dan perlunya merekrut orang-orang profesional di bidangnya.

“Pada Rakyat Indonesia, Kami meminta maaf karena serangan ini berimbas pada semua orang,” tulis mereka.

Baca Juga :  Bangun Ekosistem Pembelajaran Digital, Pemkot Makassar Gandeng Google for Education

Meski tak jadi meminta tebusan, kelompok ini meminta publik berterima kasih pada mereka. Sekaligus menegaskan bahwa keputusan ini mereka ambil secara sadar dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

“Kalau pemerintah melarang anda (Rakyat Indonesia,Red) berterima kasih pada Hacker, anda bisa melakukannya lewat kantor pos,” kata mereka.

Selain itu, mereka juga meninggalkan semacam e-wallet dan berharap donasi dari semua pihak atas “kebaikan,” mereka dan berharap ada sejumlah yang bisa mereka dapatkan meskipun kunci diberikan secara gratis.

Berita Terkait

Presiden Prabowo Setujui SPMB Sebagai Pengganti PPDB
Kemensos Akan Buat Sekolah Rakyat, Cak Imin: Sementara Diproses
Perguruan Tinggi Kelola Tambang, DPR RI: Agar Kuliah Gratis
Zonasi PPDB Tidak Akan Dihapus, Dikombinasikan dengan Sistem Lain
Ini Penyebab Prabowo Belum Pindah ke IKN
RUU Minerba, Perguruan Tinggi Bisa Kelola Tambang
Presiden Prabowo Subianto Minta Maaf Program MBG Belum Merata, Janji Rampung Akhir 2025
Tiga Sahabat Mewarnai Sejarah Sulawesi Selatan dan Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:53 WITA

Presiden Prabowo Setujui SPMB Sebagai Pengganti PPDB

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:59 WITA

Kemensos Akan Buat Sekolah Rakyat, Cak Imin: Sementara Diproses

Sabtu, 25 Januari 2025 - 09:52 WITA

Perguruan Tinggi Kelola Tambang, DPR RI: Agar Kuliah Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 - 16:25 WITA

Zonasi PPDB Tidak Akan Dihapus, Dikombinasikan dengan Sistem Lain

Rabu, 22 Januari 2025 - 09:51 WITA

Ini Penyebab Prabowo Belum Pindah ke IKN

Berita Terbaru

Pemerintahan Munafri-Aliyah (MULIA) Pemerintah Kota Makassar resmi mengaktifkan Sistem Universal Health Coverage (UHC) Prioritas. (ist)

Metro

100 Hari Pemerintahan MULIA Hadirkan Sistem UHC Prioritas

Senin, 2 Jun 2025 - 14:02 WITA