KPK Ungkap Potensi Korupsi Anggaran Pendidikan 33 Persen, Dana BOS Terbesar

- Editor

Senin, 3 Juni 2024 - 13:54 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ungkap potensi korupsi anggaran Pendidikan Indonesia 33 persen. (Foto: Freepick)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ungkap potensi korupsi anggaran Pendidikan Indonesia 33 persen. (Foto: Freepick)

kaukusnews.id, MAKASSAR – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ungkap potensi korupsi anggaran Pendidikan Indonesia 33 persen.

Potensi institusi pendidikan di Indonesia melakukan penyimpangan pengelolaan anggaran berdasarkan hasil Survei Penilaian Integritas Pendidikan 2023 mencapai 73.7 persen.

Survei tahunan indeks integritas ini dilakukan dengan tujuan memetakan kondisi integritas sektor pendidikan di Indonesia.

Terdapat tiga aspek utama yang diperhatikan, di antaranya karakter peserta didik, ekosistem satuan pendidikan, dan tata kelola satuan pendidikan.

Berdasarkan hasil survei tahun 2023, Indeks Integritas Pendidikan di Indonesia sebesar 73,7 dari skala 100.

Angka ini berada di kategori korektif dan harus segera diperbaiki.

Baca Juga :  PDIP Disebut Terlibat Judi Online, Ini kata Puan Maharani

Dalam hal ini, salah satu temuannya adalah penyimpangan pengelolaan anggaran.

“KPK menemukan celah korupsi pada sektor anggaran yang dapat berdampak pada kualitas pembangunan generasi bangsa ke depan,” ungkap KPK, dikutip dari Instagram resmi pada Senin, 3 Juni 2024.

KPK menemukan sebanyak 33,09 persen sekolah dan 40 persen perguruan tinggi pernah menyusun laporan keuangan yang tidak sesuai dengan penggunaan dana yang sebenarnya.

“Sebanyak 13,39 persen sekolah mengatakan bahwa penggunaan dana Bantuan operasional Sekolah (BOS) tidak sesuai dengan peruntukannya,” lanjutnya.

Adapun tiga provinsi teratas yang diduga melakukan penyalahgunaan dana BOS adalah Kalimantan Tengah, Papua, dan Sumatra Utara.

Baca Juga :  Korupsi Dana Hibah KONI Makassar Rugikan Negara Rp 5,8 Miliar

Sedangkan bentuk penyalahgunaan dana BOS seperti, pemerasan, potongan, pungutan, nepotisme dalam pengadaan barang dan jasa atau proyek, penggelembungan biaya, serta masih banyak lagi.

Dengan adanya temuan ini, KPK menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada institusi pendidikan untuk menutup celah korupsi tersebut.

Rekomendasi utama adalah peningkatan pengawasan dalam pemanfaatan dana BOS.

Peningkatan pengawasan juga perlu dilakukan oleh internal perguruan tinggi untuk menurunkan tingkat penyimpangan penggunaan anggaran, yakni berupa laporan keuangan fiktif.

“Penguatan pemahaman tentang antikorupsi kepada seluruh pimpinan dan tenaga pendidik dalam satuan pendidikan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dana yang berasal dari pemerintah dan masyarakat,” pungkasnya.

Berita Terkait

Presiden Prabowo Setujui SPMB Sebagai Pengganti PPDB
Kemensos Akan Buat Sekolah Rakyat, Cak Imin: Sementara Diproses
Perguruan Tinggi Kelola Tambang, DPR RI: Agar Kuliah Gratis
Zonasi PPDB Tidak Akan Dihapus, Dikombinasikan dengan Sistem Lain
Ini Penyebab Prabowo Belum Pindah ke IKN
RUU Minerba, Perguruan Tinggi Bisa Kelola Tambang
Presiden Prabowo Subianto Minta Maaf Program MBG Belum Merata, Janji Rampung Akhir 2025
Tiga Sahabat Mewarnai Sejarah Sulawesi Selatan dan Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:53 WITA

Presiden Prabowo Setujui SPMB Sebagai Pengganti PPDB

Rabu, 29 Januari 2025 - 18:59 WITA

Kemensos Akan Buat Sekolah Rakyat, Cak Imin: Sementara Diproses

Sabtu, 25 Januari 2025 - 09:52 WITA

Perguruan Tinggi Kelola Tambang, DPR RI: Agar Kuliah Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 - 16:25 WITA

Zonasi PPDB Tidak Akan Dihapus, Dikombinasikan dengan Sistem Lain

Rabu, 22 Januari 2025 - 09:51 WITA

Ini Penyebab Prabowo Belum Pindah ke IKN

Berita Terbaru

Pemerintahan Munafri-Aliyah (MULIA) Pemerintah Kota Makassar resmi mengaktifkan Sistem Universal Health Coverage (UHC) Prioritas. (ist)

Metro

100 Hari Pemerintahan MULIA Hadirkan Sistem UHC Prioritas

Senin, 2 Jun 2025 - 14:02 WITA