kaukusnews.id, MAKASSAR – Lahan pekuburan di Kota Makassar semakin hari kian menyempit, seiring dengan pertambahan penduduk setiap tahunnya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Ferdy Mochtar menyadari bahwa lahan pekuburan di Kota Makassar semakin terbatas. Dia mengaku membutuhkan lahan seluas 1 hektare untuk memenuhi kebutuhan makam warga Kota Makassar.
“Kondisi sekarang memang suatu hal yang urgent untuk pengadaan lahan makam. Kita butuh 1 hektare untuk memenuhi permintaan masyarakat,” kata Ferdy, Selasa, 7 Januari 2024.
Selama ini, kata Ferdy Mochtar, Pemerintah Kota Makassar mengelola sejumlah tempat pemakaman umum (TPU), seperti TPU Islam Paropo, TPU Beroanging, TPU Islam Panaikang, Tapi Kristen Panakkukang, TPU Kristen Pannara dan TPU Islam Dadi.
Akan tetapi, kondisi lahan tersebut hampir penuh. Bahkan, TPU Sudiang yang selama ini diandalkan oleh Pemerintah Kota Makassar diperkirakan akan penuh 1 bulan hingga 1,5 bulan ke depan.
“Di TPU Paropo masih ada peluang, tetapi tidak sampai tahunan,” ujarnya.
Alhasil, makam tumpang jadi solusi jangka pendek. Makam tumpang atau susun merupakan cara pemakaman dengan menumpangkan atau menumpuk jenazah baru di makam jenazah yang lama sesuai dengan peraturan.
“Ada solusi darurat seperti memanfaatkan makam yang sudah 50 tahun tidak dikunjungi keluarga. Namun kebijakan ini tetap memperhatikan aspek kemanusiaan dan kebutuhan mendesak masyarakat,” ucap Ferdy Mochtar. (*/adv)